Tampilkan postingan dengan label dalil puasa asyura dan tasu'a. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dalil puasa asyura dan tasu'a. Tampilkan semua postingan

Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharram Beserta Dalil Hadist dan Doa Niat Puasanya


Pada bulan Muharram, tepatnya tanggal 10 Muharram kita di sunahkan untuk melakukan ibadah puasa sunnah yakni puasa Asyura. Lalu Apa saja sih keutamaan yang bakal didapatkan oleh orang-orang yang melaksanakan puasa Asyura?
Dilansir dari rumaysho(dot) com Berikut adalah beberapa keutamaan puasa Asyura yang harus kita tahu supaya lebih semangat untuk melakukan puasa Asyura nya.


1. Puasa di bulan Muharram Merupakan sebaik-baik ibadah puasa Sunnah

Diriwayatkan dalam sebuah hadist Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).
Muharram merupakan salah satu bulan yang penuh dengan keutamaan, makanya tidak heran jika bulan Muharram disebut sebagai Syahrullah yaitu bulan Allah, hal tersebut tentu saja menunjukkan betapa mulianya bulan Muharram tersebut.
Ath Thibiy mengatakan bahwa yang dimaksud dengan puasa di syahrullah yaitu puasa Asyura. Sedangkan Al Qori mengatakan bahwa hadits di atas yang dimaksudkan adalah seluruh bulan Muharram. Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 2: 532. Imam
Imam Nawawi rahimahullah berkata bahwa bulan Muharram adalah bulan yang paling afdhol untuk berpuasa. Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 50.
Hadits di atas menunjukkan keutamaan puasa di bulan Muharram secara umum, termasuk di dalamnya adalah puasa Asyura.
2. Puasa Asyura mampu menghapuskan segala dosa setahun yang lewat
Abu Qotadah Al Anshoriy, berkata,
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
Menurut Syekh Imam Nawawi rahimahullah, yang dimaksudkan dengan pengampunan dosa di sini adalah dosa kecil sebagaimana beliau terangkan masalah pengampunan dosa ini dalam pembahasan wudhu. Namun diharapkan dosa besar pun bisa diperingan dengan amalan puasa Asyura tersebut. Jika tidak, amalan tersebut bisa meninggikan derajat seseorang. Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 46.
Sementara menurut pendapat  Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah secara mutlak setiap dosa bisa terhapus dengan amalan seperti puasa Asyura. Lihat Majmu’ Al Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 7: 487-501
3. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam punya keinginan berpuasa pada hari kesembilan (tasu’ah)
Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى.
“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan,
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
“Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)– kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan,
فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.
“Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134)
Kenapa sebaiknya menambahkan dengan hari kesembilan untuk berpuasa? 
Kata Imam Nawawi rahimahullah dan para ulama berkata bahwa maksudnya adalah agar tidak disamakan dengan kebiasaan orang Yahudi yang berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharram saja. Itulah yang ditunjukkan dalam hadits di atas. Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 14.
Nah buat kamu yang akan melakukan puasa Asyura, berikut adalah doa niat puasanya :
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: saya niat puasa Asyura, sunnah karena Allah Ta’ala.

Demikianlah artikel singkat tentang keutamaan Puasa Asyura Beserta Hadist dan pendapat para sahabat Nabi dan ulama yang saya tulis ulang. Semoga bermanfaat dan mampu memberikan motivasi untuk terus meningkat ibadah puasa sunah khusunya puasa Asyura di tanggal 10 Muharram.


Sumber : Rumayso.com