Sablon Manual atau DTG? Ini Kelebihan dan Kekurangannya


Perkembangan teknologi yang semakin cepat dan canggih semakin membuat semua aktivitas terasa lebih mudah untuk dikerjakan. tidak terkecuali untuk dunia sablon.

Jika dulu, dunia sablon hanya berkutat pada screen, namun tidak untuk saat ini. Perkembangan dunia sablon pun semakin terasa serasi dengan kemajuan teknologi.

Ya,,, sebut saja sablon Direct to Garment atau yang lebih akrab dengan sebutan sablon DTG, kini sudah merambah dan mudah didapatkan.

 
Lalu apakah teknik sablon manual akan segera bergeser dan lenyap? tentu saja sablon manual akan tetap bertahan dan rasanya akan selalu ada meski teknologi di bidang sablon akan semakin maju, hal ini karena sablon manual memiliki ciri khas yang tidak bisa di dapatkan dengan metode digital dan yang lebih pastinya sablon manual selalu punya tempat tersendiri bagi para pelaku dan penikmatnya.

Apa Itu Sablon DTG dan Sablon Manual

Sablon DTG atau Direct to Garment merupakan salah satu proses sablon yang dilakukan secara langsung tanpa terlebih dahulu membuat film atau pola pada screen, yakni dilakukan dari file yang lagsung di print/cetak pada kain.

Proses sablonnya tidak melibatkan tenaga manusia secara langsung melainkan seperti kerja printer lainnya secara umum yang membedakannya adalah pencetakannnya dilakukan di atas kain/garment

Sementara sablon manual adalah proses sablon yang menggunakan file hasil print yang kemudian dibuat film di atas screen dan baru bisa diaplikasikan diatas permukaan kain sebagai medianya.

Untuk membuat film sablon manual, setidaknya dibutuhkan beberapa alat sebagai berikut


  • Screen, sebagai media untuk film sablon. Kain screen yang digunakan biasanya serat kain dengan gramasi 35 - 90
  • Ulano, cairan untuk membuat film yang dioleskan diastas screen, setidaknya ada dua merk yang sering dipakai yakni merk Ulano dan Bremol.
  • Kertas Minyak, kertas ini biasanya digunakan sebagai media print, jika tidak ada maka bisa menggunakan kertas hvs biasa kemudian diolesi minyak sayur supaya hasil print lebih tampak hitam dan jelas.
  • Bremol, adalah cairan yang biasanya berwarna merah sebagai penguat hasil film.Dioleskan ke permukaan screen saat hasil film sablon sudah terasa kering. 
lalu apa saja sih perbedaan yang sangat mendasar pada antar sablon manual dan sablon DTG

Secara umum dapat dilihat dari hasilnya adalah :

  • Sablon Manual biasanya akan lebih timbul dan awet, hal ini karena pada sablon manual  banyak model atau jenis tinta/pasta yang digunakan seperti Ruber, plastisol, RIB dan lain sebagainya, sementara pada sablon DTG tidaklah begitu banyak dan hasilnya pun sangat standar dengan kualitas tinta yang biasanya kurang bertahan lama.
  • Sistem pengerjaan dengan sistem DTG relatif lebih cepat sementara untuk manual aga sedikit lebih lama
  • hasil full colour lebih halus di dapat denan DTG sementara untuk manual lebih kasar karena harus dengan sistem gradasi
  • Harga untuk sablon manual lebih murah dibanding dengan sablon DTG yang lebih terkesan mahal.
  • Pemesanan satuan untuk sistem DTG lebih banyak dilayani dengan harga yang lumayan murah jika dibandingkan dengan sablon manual yang harus melakukan pemesanan dalam jumlah yang cukup banyak minimal 6 pcs, karena jika cuma pesan satuan biasanya akan lebih mahal harganya.
  • Mungkin itu saja yang bisa saya share seputar sablon manual dan DTG. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi positif dalam mencari perbandingan antara sablon manual dan DTG.

Nah,,, buat kamu yang mau pesan kaos sablon satuan, bisa lho pesan di percetakan inspirasi kepo.

mau sablon manual atau DTG, kami layani. Untuk harga akan disesuaikan dengan gambar dan jumlah pemesanan.

So,, jangan ragu untuk pesan kaosnya ya,, informasi lebih lanjut dan akurat bisa menghubungi saya di 089514814837 (Mulyadi)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »